Burung Nuri Dan Semut Hitam |
Awal Cerita
Pagi hari yang cerah sinar matahari menerangi sebuah hutan
yang luas tampak dua kelompok hewan sedang bercanda.
Mereka adalah keluarga burung nuri dan sekawanan semut hitam
hidup mereka saling menghormati saling membantu dan saling menjaga.
Persahabatan bagian dari kehidupan mereka saat senang maupun
susah saat suka maupun duka berbahagialah hidup mereka.
Pada suatu hari tanpa disengaja bertemulah induk burung nuri
dengan kelompok semut hitam.
Ketika itu induk burung nuri sedang mencari makanan
sedangkan sekawanan semut berusaha mengumpulkan daun yang tua untuk dijadikan
sarang.
Lalu keduanya saling mengenal inilah awal persahabatan
mereka.
Perkenalan di antara mereka dimulai namaku burung nuri aku
sudah berkeluarga dan mempunyai empat anak.
Anakku lucu lucu dan pandai aku tinggal di pohon besar yang
daunnya lebat.
Mulutnya berkicau sayapnya dikepak kepakkan itulah tanda
mengenalkan diri yang dilakukan burung nuri.
Kini giliran semut mengenalkan diri kelompokku sering
dipanggil semut hitam karena warna badanku hitam tinggal di sarang sarang yang
teratur.
Kelompokku paling senang bekerja sama gotong royong dan
saling menghormati.
Semut hitam lalu berbaris rapi serempak kaki depannya
diangkat itulah tanda mengenalkan diri sekawanan semut hitam.
Tidak terasa hari menjelang sore perpisahan untuk sementara
dilakukan burung nuri terbang dia membawa makanan menuju sarangnya.
Kedatangan induk burung nuri begitu dinantikan oleh keempat
anaknya.
Begitu juga dengan sekawanan semut hitam mereka berjalan
membentuk barisan panjang mereka membawa daun yang sudah tua daun itu untuk
membuat sarang baru.
Kedatangan mereka telah ditunggu oleh kelompok semut hitam
lainnya.
Sekawanan Semut Hitam Selamat Dari Banjir
Saat ini sedang musim hujan hampir setiap hari terjadi hujan
siang itu dilangit awan tampak mendung suara gemuruh hujan dan petir terdengar
di hutan itu banyak daun daun berjatuhan sebagian daerah hutan tergenang air.
Semakin lama hujan semakin deras banyak hewan di dalan hutan
mencari tempat yang lebih tinggi mereka menghindari banjir begitu juga
sekawanan semut hitam kini sarangnya mulai digenangi air.
Mereka berbaris mulai meninggalkan sarangnya bersamaan
dengan itu air di sekitarnya semakin deras sebagian semut hitam terperangkap
oleh genangan air kepanikan pun mulai dirasakan.
Ketika sekawanan semut terperangkap air muncullah enam ekor
burung nuri.
Melihat kedatangan burung nuri sekawanan semut hitam tampak
gembira kini mereka tidak panik lagi.
Burung burung itu terbang rendah mereka berusaha mendekati
sekawanan semut hitam yang terbawa arus air.
Kemudian semut semut itu naik ke punggung burung nuri.
Setelah semua naik enam ekor burung nuri terbang tinggi
mereka berhasil menyelamatkan semut semut itu semut semut itu tampak gembira
mereka selamat dari bahaya banjir berkat pertolongan burung nuri.
Setelah terbang cukup
jauh akhirnya keluarga burung nuri tiba di sebuah hutan yang baru hutan itu
terletak di sebuah bukit mereka terbang rendah dan berhenti di sana mereka
menjadikan hutan itu sebagai tempat tinggal mereka yang baru.
Selanjutnya sekawanan semut itu turun dari punggung burung
nuri semut semut itu tampak kelelahan da merasa sangat mengantuk kemudian
mereka tertidur.
Mereka tertidur dengan pulas sementara itu keenam burung
nuri sibuk membuat beberapa sarang untuk tempat tinggal semut.
Menjelang sore semut semut itu bangun dari tidurnya mereka
tampak kaget juga gembira di sana telah ada beberapa sarang untuk tempat
tinggal mereka yang baru.
Mereka mengucapkan terima kasih kepada keluarga burung nuri
keluarga burung nuri telah membantu dan menyelamatkan mereka dari bahaya
banjir.
Keluarga Burung Nuri Selamat Dari Pemburu
Musim hujan telah berlalu kini hutan yang menjadi tempat
tinggal baru bagi keluarga burung nuri dan sekawanan semut hitam tampak indah.
Pepohonan tumbuh subur hutan juga tampak bersahabat dengan
kawanan hewan lainnya.
Keluarga burung nuri menempati pohon yang cukup lebat di
atas pohon tampak sarang burung.
Sarang burung yang besar dan indah di dalamnya terdapat
induk burung nuri dan empat ekor anak burung nuri.
Begitu juga sarang sarang semut tampak teratur dan indah
sarang semut berada di tempat yang tinggi mereka tidak ingin dilanda banjir
lagi.
Sekawanan semut hidup tenteram dan bahagia di sarang sarang
baru yang mereka tempati sekarang.
Ketika mereka sedang asyik bercengkerama di dalam sarang
tiba tiba sekawanan semut hitam dikagetkan dengan suara gaduh suara gaduh itu
semakin lama semakin jelas terdengar ternyata suara gaduh tersebut berasal dari
tiga orang pemburu ketiga pemburu itu sedang memasuki hutan tempat tinggal
burung nuri dan semut hitam.
Para pemburu itu membawa jala dan senapan mereka berhenti
dan beristirahat di dekat sarang semut hitam.
Saat beristirahat ketiga pemburu itu membicarakan rencananya
kedatangan mereka ke hutan itu untuk menangkap semua jenis burung semua rencana
jahat mereka didengar oleh sekawanan semut.
Kawanan semut hitam segera pergi menuju tempat tinggal
keluarga burung nuri.
Setibanya di tempat keluarga burung nuri mereka menceritakan
niat jahat para pemburu para pemburu itu akan menangkap keluarga burung nuri.
Alangkah kagetnya sekawanan semut hitam juga keluarga burung
nuri ternyata ketiga pemburu itu sudah ada di depan mereka.
Dua orang pemburu sibuk memasang jala di pohon pohon yang
menjadi tempat tinggal burung nuri seorang pemburu lagi sedang bersiap siap
menembak dengan senapannya.
Sekawanan semut merasa kesal melihat perilaku para pemburu
itu mereka bergerak perlahan lahan mereka mendekati para pemburu lalu menggigit
sekujur tubuhnya para pemburu merasa kesakitan mereka lari terbirit birit
meninggalkan senapan dan jalanya.
Keluarga burung nuri mengucapkan terima kasih kepada
sekawanan semut mereka telah menyelamatkan keluarga burung nuri dari ancaman
para pemburu.
Sekawanan semut hitam pernah merasakan pertolongan keluarga
burung nuri daru serangan bahaya banjir begitu juga keluarga burung nuri mereka
tidak akan melupakan pertolongan dari sekawanan semut hitam karena niat jahat
para pemburu.
Keluarga burung nuri dan sekawanan semut hitam telah sepakat
mereka harus hidup berdampingan untuk saling menolong dan menjaga.
Keluarga burung nuri tinggal di atas pohon sementara itu
keluarga semut hitam tinggal di bawah pohon itulah persahabatan sejati.