Tips Menciptakan Keluarga Islami dan Harmonis

Tips Menciptakan Keluarga Islami dan Harmonis
Tips Menciptakan Keluarga Islami dan Harmonis
Setiap insan pastinya ingin mempunyai keluarga yang bahagia, menciptakan keluarga sakinah mawaddah warahma adalah bagian dari tujuan pernikahan dalam islam. Kebutuhan untuk membentuk keluarga bahagia adalah termasuk kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, tujuan dari pernikahan adalah kebahagiaan. Setiap manusia di dunia ini menginginkan pernikahan yang abadi dan sempurna. Sebab karena dalam ajaran Islam dan Sunnah Nabi banyak terkandung hikmah dan manfaat yang banyak sekali. Oleh karena itu, keluarga sangat penting. Berikut ini tips menciptakan keluarga islami dan harmonis.

1. Menciptakan keluarga islami harus berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, ialah syah dalam agama dan aturan negara untuk membangun sebuah keluarga, ketika suami istri yang selalu melakukan ibadah yang berkelanjutan tentunya akan mendapat rahmat dan berkah dari Allah swt maka hubungan yang terjalin di antara keduanya akan abadi hingga akhir hayat nanti.

2. Rasa saling percaya merupakan hal yang paling sulit untuk dibangun. Karena suami istri harus dapat meciptakan rasa kepercayaan satu sama lainnya. Kondisi rumah tangga tanpa adanya rasa saling percaya, tentunya tidak akan bertahan lama, Situasinya akan menjadi tidak nyaman bila rasa saling curiga di antara keduanya. Jadi, rasa kepercayaan harus tumbuh kuat dan dibangun sejak awal hubungan pernikahan.

3. Dalam hubungan pernikahan harus mensyukuri kelebihan dan kekurangan pasangan hidup kita, karena setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Ada yang memiliki harta berlimpah dan istri yang cantik namun dia tidak bahagia dan ada juga yang memiliki fisik dan harta yang biasa saja namun mereka hidup bahagia. Allah swt pasti memiliki rencana di balik semua peristiwa yang terjadi agar setiap manusia bisa saling melengkapi satu sama lain. Karena pada umumnya dengan saling menerima satu sama lain tidak akan menuntut pasangannya untuk berbuat suatu yang lebih. Justru dia akan berusaha melengkapi kekurangan pasangannya tersebut.