Bahaya Asap Rokok Bagi Anak Kecil

Bahaya Asap Rokok Bagi Anak Kecil
Bahaya Asap Rokok Bagi Anak Kecil
Tahukah Bunda? Meski bila Anda tidak merokok, menghirup asap rokok dari orang lain juga bisa mematikan. Secondhand smoke menyebabkan sekitar 3000 kematian akibat kanker paru-paru dan ribuan kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang tidak merokok di Amerika Serikat tiap tahunnya.

Hari asma sedunia yang diperingati di bulan Mei bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang asma pada anak dan orang dewasa, sehingga menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik untuk keluarga dengan kondisi ini. Para ahli mengemukakan bahaya asap rokok pada anak-anak. Jutaan anak menghirup asap rokok di rumah mereka sendiri.

Secondhand smoke bisa sangat berbahaya bagi kesehatan anak karena paru-paru mereka masih berkembang. Bila Anda merokok di sekitar anak atau anak terpapar secondhand smoke di tempat lain, mereka berada di dalam bahaya lebih dari yang Anda kira. Anak yang orangtuanya merokok hanya di luar rumah masih tetap terpapar bahan kimia dari secondhand smoke. Cara terbaik menghilangkan paparan ini adalah dengan berhenti merokok.

Secondhand smoke dan thirdhand smoke
Secondhand smoke berarti asap dari membakar ujung rokok dan asap yang dikeluarkan oleh perokok. Sedangkan thirdhand smoke adalah pencemaran dari asap tembakau yang tertinggal setelah rokok dimatikan.

Asap rokok mengandung gas dan partikel kecil yang tertinggal di tiap permukaan yang bisa tersentuh, bisa ada di rambut, pakaian, atau furniture di dekat Anda. Selain itu, ketika perokok selesai merokok dan masuk ke area tertentu seperti rumah, mereka sering kali masih mengeluarkan asap yang mencemari udara dan partikel asap ini bisa mengenai tangan anak kecil dan masuk ke tubuhnya, melalui kontak ketika bermain atau saat merangkak di lantai.

Secondhand smoke mengandung 4000 bahan kimia, yang kebanyakan berbahaya. Lebih dari 50 diantaranya diketahui bisa menyebabkan kanker. Kapanpun anak menghirup secondhand smoke, mereka terpapar pada bahan kimia ini.

The American Academy Pediatrics (AAP) telah melakukan penelitian tentang efek thirdhand smoke dan ternyata juga berbahaya. Thirdhand smoke merupakan asap yang tersisa, racun berbahaya tetap ada di tempat dimana orang merokok sebelumnya. Thirdhand smoke bisa ditemukan di dinding, tempat duduk, bahkan di rambut anak bila pengasuh merokok di dekatnya.

Paparan terhadap secondhand smoke meningkatkan risiko hingga 30 persen seseorang menderita kanker paru-paru dan banyak jenis kanker lain, bisa memicu emphysema dan tidak baik untuk jantung Anda.

Merokok membuat darah Anda lebih kental, meningkatkan kolesterol LDL dan merusak lapisan pembuluh darah. Secara perlahan, perubahan ini bisa membuat Anda lebih rentan megalami serangan jantung dan stroke.

Lalu bagaimana menghindari secondhand smoke? Mudah saja. Hindari berada di sekitar orang yang  merokok, dan minta mereka untuk berhenti. Siapapun yang merokok harus berada di luar ruangan, sejauh mungkin dari orang lain.

Rumah Anda jadi tempat paling penting untuk bebas dari rokok, terutama bila Anda punya anak kecil. menjaga anak dan orang dewasa jauh dari rokok bisa membantu menurunkan kemungkinan mengalami infeksi pernapasan, asma parah, kanker, dan kondisi serius lainnya.

Bahaya asap rokok bagi anak
Para ahli telah menunjukkan paparan pada secondhand smoke dan thirdhand smoke bisa menyebabkan penyakit, ketidakmampuan, bahkan kematian. Anak sangat rentan terhadap efek secondhand smoke karena fisiknya masih berkembang, mereka memiliki tingkat pernapasan yang lebih tinggi dibanding orang dewasa, dan punya kontrol lebih sedikit terhadap lingkungannya. Anak yang terpapar secondhand smoke tingkat tinggi, seperti mereka yang orangtuanya merokok, memiliki risiko paling besar mengalami efek kesehatan yang merusak seperti:

Peningkatan frekuensi batuk, demam, atau infeksi telinga
Penemuan dari sebuah penelitian menyatakan anak yang tinggal di rumah dimana orangtua atau orang lain merokok punya risiko lebih tinggi mengalami infeksi telinga tengah dibanding anak yang rumahnya bebas asap rokok. Peneliti dari Harvard School of Public Health di Irlandia menemukan penurunan secondhand smoke terkait dengan penurunan kasus otitis media, atau infeksi telinga tengah. Asap dari rokok digabungkan dengan asap yang keluar dari orang yang merokok menunjukkan peningkatan partikel tidak sehat di udara, termasuk nikotin dan racun lain.

Sudah ada cukup bukti tentang hubungan antara orangtua yang merokok dan infeksi telinga pada anak. Peneliti menggunakan data dari the National Cancer Institute dan menemukan aturan tidak merokok di rumah hampir dua kali lipat dari 45 persen di tahun 1993 menjadi 86 persen di tahun 2006. Peningkatan jumlah rumah yang bebas rokok membuktikan peningkatan kesadaran bahaya asap rokok. Di periode yang sama, kunjungan pasien anak dengan keluhan otitis media ke dokter atau klinik kesehatan menurun 4,6 persen dan di rumah sakit menurun hingga 9,8 persen.

Infeksi saluran pernapasan dan asma
Asap rokok dikenal sebagai pemicu asma. Bila Anda merokok, berhentilah saat ini juga, terutama bila anak Anda mengidap asma. Asap rokok bisa berbahaya bagi paru-paru, menyebabkan masalah pernapasan jangka panjang, dan menyebabkan masalah pernapasan semakin parah.

Selain itu, bayi dan anak kecil kurang dari usia 6 tahun yang secara teratur terpapar secondhand smoke berisiko mengalami infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia dan bronchitis.

Anak dengan asma yang tinggal di rumah bersama perokok:

  • Asma bisa kambuh lebih sering
  • Lebih mungkin masuk ke ruang gawat darurat karena asma yang parah
  • Lebih berisiko tidak masuk sekolah karena asma
  • Harus lebih banyak minum obat asma
  • Mengidap asma yang sulit dikontrol, meski dengan obat.

Bahkan anak yang tidak memiliki asma berisiko mengalami masalah kesehatan bila orangtuanya merokok. Anak-anak ini lebih mungkin mengalami infeksi saluran napas atas, infeksi telinga tengah, dan bahkan pneumonia. Terpapar asap rokok dari 10 batang rokok per hari bisa membuat anak berisiko mengalami asma, meski bila anak belum pernah mengalami masalah pernapasan sebelumnya. Di antara anak yang terdiagnosa asma, paparan pada secondhand smoke bisa memicu serangan asma dan membuat gejala asma lebih parah.

Asap rokok bisa juga terserap di baju atau karpet, meninggalkan karsinogen yang tidak bisa dihilangkan meski dicuci dengan sabun dan air. Anak yang menyentuh mulut, bermain, atau bernapas dekat permukaan yang tercemar bisa mengalami masalah pernapasan dari thirdhand smoke.

Satu alasan terbaik untuk membuat Anda bisa berhenti merokok adalah anak yang orangtuanya merokok lebih mungkin untuk jadi perokok di saat dewasa. Anda tidak harus berhenti seorang diri. Bicaralah pada dokter tentang strategi yang bisa dilakukan. Bila Anda terus merokok, jangan merokok di dalam rumah atau mobil.

Resiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pada bayi
SIDS atau kematian mendadak pada bayi jarang terjadi, tapi jadi penyebab kematian paling umum pada bayi usia antara 1 hingga 12 bulan. Kebanyakan bayi yang mati karena SIDS berusia antara 2 sampai 4 bulan. Bisa terasa berat bagi orangtua ketika bayi yang sangat sehat tiba-tiba meninggal dunia saat tidur.

Tidak diketahui pasti apa penyebab SIDS, tapi ada faktor risiko yang menyebabkannya, dan asap rokok salah satunya. Penelitian mencari tahu masalah yang mungkin terjadi pada otak yang mengontrol pernapasan selama beberapa bulan pertama usia bayi. Penelitian ini menunjukkan bagaimana nikotin bisa membunuh mekanisme bertahan hidup pada tahap awal kehidupan.

Ketika bayi lahir, ia terpapar oksigen yang rendah, yang memberi signal pada kelenjar adrenal untuk melepas bahan kimia yang disebut catecholamines. Catecholamines ini mengandung hormon adrenalin yang memberitahu paru-paru bayi untuk kembali menyerap cairan, dan bernapas pertama kali. Jantung juga mulai berdetak lebih efisien. Mekanisme respon ini tetap selama beberapa bulan setelah lahir.

Tapi di bawah pengaruh nikotin, mekanisme ini mengalami gangguan. Bayi kehilangan mekanisme ini ketika sistem saraf pusat mengambil alih kontrol respon penting ini, tapi ketika bayi kehilangan kemampuan ini terlalu awal, risiko SIDS terbuka lebar.

Anak dari perokok lebih sering batuk dan lebih sulit mengatasi keluhan seperti demam. Mereka lebih sering tidak masuk sekolah karena sakit. Secondhand smoke bisa menyebabkan gejala lain termasuk hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan iritasi mata.

Anak dengan asma terutama lebih sensitif terhadap asap rokok. Asap rokok bisa menyebabkan serangan asma lebih banyak dan lebih parah, sehingga membutuhkan penanganan di rumah sakit.

Efek jangka panjang asap rokok pada anak
Anak yang tumbuh bersama orangtua yang merokok lebih mungkin menjadi perokok. Anak dan remaja yang merokok terkena masalah kesehatan yang sama yang terjadi pada orang dewasa. Asap rokok bisa menyebabkan masalah pada anak nantinya, termasuk:

  • Perkembangan paru-paru yang buruk, berarti paru-paru anak tidak tumbuh sepenuhnya
  • Kanker paru-paru
  • Penyakit jantung
  • Katarak

Efek asap rokok pada kehamilan
Bila Anda terpapar asap rokok selama hamil, Anda dan janin berada dalam bahaya. Beberapa kondisi kesehatan yang terkait dengan paparan asap rokok antara lain keguguran, berat lahir rendah, kelahiran dini, masalah belajar dan perilaku pada anak, dan SIDS. SIDS merupakan gangguan yang menyebabkan kematian bayi saat tidur. Kondisi ini terjadi ketika bayi terlihat sehat sebelum meninggal.

Untuk menurunkan risiko terkait asap rokok, yang paling baik adalah sepenuhnya menghindarinya. Ibu hamil bisa terpapar asap rokok tanpa menyadarinya. Thirdhand smoke adalah sisa yang tertinggal oleh rokok di furniture atau karpet. Thirdhand smoke bisa bertahan hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Bila sebuah tempat berbau rokok, meski tak ada yang baru saja merokok, bisa dipastikan ada residu tembakau di sana.

Racun rokok bisa masuk ke aliran darah ketika Anda menyentuh atau menghirup sesuatu yang mengandung residu rokok. Racun masuk ke aliran darah dan terserap ke tubuh. Satu penelitian yang dilakukan the Los Angeles Research Institute menyatakan residu dari rokok memiliki efek merusak pada perkembangan paru-paru janin. Ini bisa menyebabkan masalah pernapasan nantinya.

Bila Anda berusaha untuk hamil, sedang hamil, atau baru saja melahirkan, sebaiknya kurangi jumlah asap rokok di rumah. Anda perlu berhenti merokok sepenuhnya bila sedang berusaha hamil.

Pastikan pasangan merokok di luar ruangan dan tidak masuk ke rumah mengenakan baju yang sama ketika merokok. Misalnya, minta pasangan mengenakan jaket ketika merokok dan melepasnya sebelum masuk ke rumah. Selain itu, setelah terpapar rokok, penting untuk Anda dan pasangan mencuci tangan sebelum menyentuh bayi.

Mencegah anak terpapar asap rokok
Bunda, beberapa tips berikut bisa membantu melindungi anak dari terpapar asap rokok:

Menjadi contoh yang baik. Bila Anda merokok, berhentilah hari ini juga. Bila buah hati melihat Anda merokok, mereka tentu ingin mencobanya, dan tumbuh menjadi perokok juga. Bila ada asap rokok di rumah, anak lebih mungkin bereksperimen dengan rokok, yang menjadi langkah awal untuk membuat mereka kecanduan.

  • Pindahkan anak dari tempat yang membolehkan merokok, meski tak ada yang merokok ketika Anda berada di sana. Bahan kimia dari rokok bisa ditemukan pada permukaan ruangan selama berhari-hari setelah merokok terjadi.
  • Jadikan rumah bebas asap rokok. Hingga Anda bisa berhenti, jangan merokok di dalam rumah dan jangan merokok di manapun dekat anak, meski Anda berada di luar ruangan. Jangan sediakan asbak. Ingat, udara mengalir ke rumah, jadi merokok meski hanya di satu ruang membuat asapnya bisa kemana-mana.
  • Buat mobil Anda bebas rokok. Hingga Anda bisa berhenti merokok, jangan merokok di dalam mobil. Membuka jendela tidak cukup untuk membersihkan udara dan sebenarnya bisa menyebabkan asap rokok mengenai wajah penumpang di kursi belakang.
  • Pilih pengasuh yang tidak merokok. Meski bila pengasuh merokok di luar rumah, anak tetap terpapar asap rokok. Anda perlu mengganti pengasuh agar anak berada di lingkungan yang bebas rokok.
Pada anak yang lebih besar, luangkan waktu untuk mendidik anak tentang bahaya rokok. Tidak selalu memungkinkan untuk melindungi anak dari kebiasaan orang lain, karenanya penting bagi anak memahami kenapa mereka tidak boleh merokok, dan kenapa mereka perlu menghindari asap rokok.

Bila Anda tidak tahu bagaimana cara terbaik untuk berbicara ke anak tentang hal ini, Anda bisa gunakan metode alternatif. Cari video yang bisa membantu anak memahami bahaya merokok dan asap rokok.

Bantu anak memahami kenapa merokok dan berada di sekitar perokok tidak baik untuk mereka. Hanya mengatakan merokok dan asap rokok tidak bagus tidak membantu anak memahami sepenuhnya kenapa mereka tidak boleh melakukannya. Jelaskan kenapa merokok dan asap rokok bisa berbahaya bagi tubuh. Gunakan contoh untuk mendukung penjelasan Anda. Bila Anda memberi tahu mereka kalau merokok tidak baik untuk paru-paru, Anda bisa gunakan gambar paru-paru dari perokok.

Jelaskan meski tidak merokok jadi hal paling penting yang harus dilakukan, asap rokok juga penting untuk dihindari karena memiliki efek negatif bagi kesehatan. Tekankan kalau asap rokok juga bisa memicu kanker paru-paru.

Jelaskan ke anak, meski mereka melihat teman, kerabat, atau orang yang diidolakan yang merokok, mereka tidak perlu merasa perlu ikut merokok. Beberapa anak mengalami tekanan untuk melakukan hal serupa ketika teman melakukannya.

Bila Anda merokok, satu hal paling penting yang bisa Anda lakukan untuk kesehatan Anda dan kesehatan anak adalah dengan berhenti merokok. Berhenti merokok jadi cara untuk mencegah anak terpapar secondhand smoke.

Mungkin sulit untuk berhenti merokok, bicaralah pada dokter atau dokter anak bila Anda membutuhkan bantuan. Ada obat yang bisa membantu Anda berhenti merokok. Orangtua perlu melakukan usaha untuk menjaga anak terhindar dari perokok dan asap rokok. Orangtua yang merokok harus berhenti demi kesehatan mereka dan kesehatan anak-anak mereka.

Sumber : ibupedia.com