Tahera Rahman, Wanita Berhijab Pertama Yang Menjadi Reporter TV Di Amerika

Tahera Rahman, Wanita Berhijab Pertama Yang Menjadi Reporter TV Di Amerika
Tahera Rahman
Tampil mengenakan hijab di negara yang mayoritas agama non-Muslim adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi umat Islam lainnya. Salah satu contohnya, Tahera Rahman seorang wanita berhijab yang menjadi reporter TV untuk pertama kalinya di Amerika Serikat.

Mengenaka hijab bagi umat Islam merupakan suatu kewajiban yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT. Sebagaimana dalam firman Allah SWT,

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al Ahzab : 59).

Islam telah menjadi salah satu agama yang berkembang cukup pesat di Amerika Serikat. Hal tersebut tampak pada meningkatnya pemeluk Islam setiap tahunnya di sana.

Salah satu lembaga riset, yakni Pew Research Center (PWC) pernah merilis data jumlah populasi Muslim di AS. Pada 2015 lalu, PWC memperkirakan ada sekitar 3,3 juta Muslim dengan beragam usia yang tinggal di AS.

Bila dipersentase dari data tersebut, jumlah Muslim di sana sekitar satu persen dari total keseluruhan penduduk AS yang pada 2015 tercatat sekitar 322 juta jiwa.

Dibalik berkembangnya Islam di Negeri Paman Sam tersebut, tercatat ada seorang reporter TV yang berhijab pertama di Amerika Serikat bernama Tahera Rahman. Ia adalah wajah baru di depan kamera Amerika Serikat.

Setiap pukul 6 sore, stasiun WHBF-TV menyiarkan kabar cuaca dan berita terbaru kepada para penonton diberbagai kota di negara bagian Illinois dan Iowa. Tahera Rahman yang bertugas menyiarkan kabar-kabar itu.

Wanita 27 tahun itu bekerja sebagai reporter untuk WHBF-TV, afiliasi CBS yang bermakas di Rock Island, Illinois.

Reporter tersebut memutuskan untuk mulai mengenakan hijab saat berada dikelas lima. Pada awalnya menghadapi perlawanan dari ibunya, yang mengira Tahera masih terlalu muda untuk memilih jalannya.

Tahera memilih jurusan Jurnalistik saat kuliah dan memutuskan untuk berkarir di dunia Jurnalistik karena itu merupakan salah satu cita-citanya sedari kecil.


Awal kariernya saat ia magang di CBS Evening News di Chicago, beberapa orang memberitahunya bahwa akan sangat sulit untuk bekerja di TV jika tetap memakai hijab.

Benar saja, Tahera banyak mendapatkan penolakan ketika melamar ke berbagai stasiun TV di Chicago.

Sebelumnya, reporter Muslim dari Naperville, Illinois itu telah bekerja di stasiun tersebut sebagai produser selama dua tahun. Walau demikian, ia tidak pernah melupakan mimpinya untuk tampil di depan kamera suatu hari nanti.

Ketika posisi reporter dibuka tahun 2017 lalu, Tahera pun melamar posisi tersebut. Meski sebelumnya diberitahu bahwa Amerika belum siap memiliki seorang reporter TV berhijab, ia tak menyerah begitu saja.

Tahera pun terbukti menjadi yang terbaik di antara para pelamar. Wanita Muslim itu memulai posisi barunya yang full time awal Januari 2018 ini.

Setelah penampilan pertamanya di televisi, banyak pesan yang masuk memberikan dukungan dari umat Muslim maupun non-Muslim di seluruh dunia.

Masyarakat menyebut Tahera Rahman seorang yang berhasil memberdayakan kaum perempuan dan para gadis.

Sayangnya, perjalanan Tahera tak mulus begitu saja bahkan ia sempat mendapatkan pesan kebencian bahkan ancaman.

Tetapi, semua itu tidak dapat menghentikannya untuk tampil berhijab di depan televisi. Dia berharap masyarakat Amerika Serikat mengubah persepsinya.

Namun dibalik itu, Ia mengaku bangga sekaligus tidak menyangka bisa mewujudkan cita-citanya menjadi jurnalis pertama di Amerika Serikat yang mengenakan hijab dan tampil di TV.

Sobat Moslem, dengan mengenakan hijab wanita Muslim diseluruh dunia tetap bisa berkarir dan tentunya tetap tampil lebih percaya diri. Jadi, jangan jadikan hijab sebagai alasan ya.

Sumber : moslemlifestyle.com