Apa itu kontrasepsi darurat?
Emergency contraception atau kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan setelah melakukan hubungan intim tanpa proteksi. Misalnya, Bunda dan pasangan tidak sempat memakai kondom saat bercinta semalam dan esoknya Anda cemas tentang kemungkinan hamil. Nah, kontrasepsi darurat yang juga seringkali disebut pil morning-after ini bisa jadi penolong terbaik Anda yang sedang menunda kehamilan.
Ada beberapa tipe pil kontrasepsi darurat ini, yakni levonogestrel dan uliprstal acetate. Levonogestrel ini bisa ditemui pada merk seperti PlanB atau Next Choice dan sudah beredar di pasaran selama beberapa waktu. Pil ini paling baik digunakan pada 72 jam pertama setelah berhubungan intim tanpa kondom.
Tipe kedua yakni ulipristal acetate atau biasa dikenal dengan merk ella. Produk ini bisa dipakai hingga maksimal 5 hari setelah berhubungan intim tanpa proteksi. Kontrasepsi darurat Levonorgestrel dapat dibeli tanpa harus menyertakan resep dari dokter dan berlaku untuk masyarakat berusia 17 tahun ke atas. Resep dokter diperlukan bagi mereka yang berusia 16 tahun ke bawah, begitu pula dengan produk tipe ulipristal. Meski begitu, baru-baru ini FDA telah menyetujui penjualan bebas Plan B One Step di pasaran tanpa perlu resep dokter maupun batasan umur.
The intrauterine contraceptive device (coil)
Metode alternatif yang dapat Anda gunakan selain kontrasepsi darurat di atas adalah IUCD (coil). Untuk kali ini, Anda memerlukan bantuan dokter atau perawat untuk memasukkan coil ke dalam tubuh. Cara ini sebaiknya dilakukan maksimal 5 hari setelah berhubungan seks tanpa proteksi. Keuntungannya adalah tingkat efektivitas hampir 100% jika dibandingkan dengan tablet hormon. Semua wanita dapat menggunakan coil, kecuali mereka yang memiliki alergi terhadap tembaga atau memiliki infeksi hati seperti endocarditis.
Bagaimana cara kerja kontrasepsi darurat?
Pil kontrasepsi darurat berisi hormon yang menyerupai levonegestrel progesterone dalam dosis tinggi yang apabila masuk ke tubuh wanita maka akan mencegah terjadinya kehamilan. Jumlah pil yang boleh dikonsumsi tergantung dari waktu penggunaan kontrasepsi itu sendiri.
Jauh lebih efektif apabila Bunda sesegera mungkin menelan pil ini setelah sesi penetrasi usai. Meskipun tentu saja Bunda dapat bersantai sejenak dan menelan pil beberapa jam setelah bercinta. Sebab, kontrasepsi darurat tetap dapat menurunkan risiko terjadinya kehamilan maksimal 120 jam pasca intercourse.
Seberapa hebat hasil dari pemakaian kontrasepsi darurat?
Hanya ada sekitar 1 atau 2 orang dari tiap 100 wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi darurat yang tetap hamil meski telah melakukan semua prosedur dengan benar. Keefektifan metode kontrasepsi darurat ini dihitung secara berbeda dengan alat kontrasepsi lainnya, karena cuma metode ini saja yang digunakan setelah hubungan intim dilakukan. Nah, karena belum tentu semua orang sukses dalam mencegah kehamilan, maka tetaplah berkonsultasi pada dokter apabila haid Anda telat datang meski sudah mengonsumsi pil tersebut.
Proteksi terhadap Penyakit Menular Seksual
Salah satu kelemahan dari kontrasepsi darurat adalah tidak adanya perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual. Yup, itulah mengapa Anda harus mengenal betul siapa pasangan seks Anda. Apakah ia pernah bercinta dengan orang lain? Apakah ia mengidap penyakit seksual tertentu? Apakah ia pernah terlibat dalam pergaulan bebas? Jika Anda terlanjur berhubungan intim tanpa kondom dengan pria tersebut, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Meski memakai kondom pun, tidak ada jaminan kondom akan selamat dari kebocoran atau sobek, jadi solusi terbaiknya adalah tidak melakukan hubungan intim sama sekali. Apabila seseorang dipaksa melakukan seks (pemerkosaan) oleh orang yang tidak dikenal, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Sebab, penyakit seksual menular harus sesegera mungkin ditangani sebelum ia kemudian berkembang menjadi masalah serius.
Efek samping kontrasepsi darurat
Setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat, banyak wanita mengalami efek samping seperti mual, muntah, sakit perut, pusing, berkunang-kunang, dada sesak, dan kelelahan. Namun, efek samping tersebut sifatnya ringan dan akan membaik dengan sendirinya setelah lewat sehari atau dua hari. Selain itu, beberapa wanita juga mungkin akan mengalami haid yang kurang teratur untuk sementara waktu setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat.
Siapa saja yang boleh memakai kontrasepsi darurat?
Ada alasan mengapa kontrasepsi ini dinamakan darurat, yakni hendaknya Anda memakai kontrasepsi darurat apabila kondisi benar-benar darurat. Kalau alasannya karena Anda malas memakai kondom dan lebih suka mengurusi perihal pencegahan kehamilan setelah puas berhubungan intim, maka sebaiknya jangan memakai metode ini! Anda baru boleh memakai kontrasepsi darurat apabila:
- Kondom sang wanita atau kondom milik pria robek atau bocor sehingga air mani masuk ke liang vagina.
- Apabila sang wanita lupa meminum pil pengontrol kehamilan 2 hari berturut-turut.
- Jika seorang wanita dipaksa melakukan hubungan intim tanpa proteksi.
- Ketika kontrasepsi diafragma atau penutup serviks (cervical cap) bergeser dari tempatnya.
- Apabila Anda merasakan adanya dorongan kuat untuk memakai kontrasepsi darurat. Misalnya, Anda tidak yakin dengan kejadian seks semalam karena mabuk atau tak sadarkan diri sehingga lupa dengan apa yang terjadi.
- Selain itu, kontrasepsi darurat tidak dianjurkan bagi mereka yang sudah mengetahui bahwa mereka hamil. What's the point, anyway?
Beberapa hal yang dapat menyebabkan pil kontrasepsi darurat kurang menampakkan hasil
- Apabila Anda menelan pil progesteron lebih dari 72 jam pertama pasca seks (sesuai dengan ketentuan prosedur) atau Anda mengonsumsi pil ulipristal di atas 120 jam setelah usai berhubungan intim.
- Apabila Anda muntah setelah 3 jam awal mengonsumsi pil dan Anda tidak lagi menelan pil tersebut dengan dosis yang sama sebagai gantinya.
- Jika Anda pernah melakukan seks tanpa proteksi beberapa hari sebelumnya.
- Ketika Anda melakukan seks tanpa proteksi lagi setelah menelan pil kontrasepsi darurat.
Di mana pil kontrasepsi darurat dapat dibeli?
Umumnya, Anda dapat menemukan pil tersebut di toko obat manapun. Tapi pastikan agar Anda berusia minimal 17 tahun ya agar tidak dimintai resep dari dokter. Sebab, jika Anda berusia 16 tahun ke bawah maka petugas kesehatan akan meminta Anda untuk menyertakan resep dari dokter. Kecuali kalau Anda ingin membeli pil kontrasepsi darurat merk Plan B One Step yang sudah mendapatkan persetujuan FDA sebagai produk bebas. Namun, khusus untuk pil ulipristal, Anda masih harus menyertakan resep dari dokter.
Berapa harga pil kontrasepsi darurat?
Harganya tergantung dari tipe pil itu sendiri, tapi rata-rata dibandrol seharga USD $10 sampai $80 atau setara hampir 110.000 sampai 880.000 dalam kurs rupiah. Mahal juga ya, Bun? Kalau tidak ingin merogoh kocek untuk membeli pil kontrasepsi darurat ini, maka sebaiknya lebih berhati-hatilah saat melakukan hubungan intim. Condom is a must!
Pilihlah pasangan yang Anda kenal baik dan terjamin kesehatan organ seksualnya. Kalau tidak yakin dengan kondom pasangan Bunda, maka proteksilah diri dengan kondom wanita. Untuk mencegah kehamilan, lakukanlah upaya sewajarnya dan tidak mencelakakan diri. Jangan memakai ramuan yang belum diuji secara klinis ya, Bun!
Sumber: www.ibupedia.com
Sumber: www.ibupedia.com